Kamis, 03 Mei 2012

Pulau Ra'as (Kesunyian di Ujung Madura)

Pemandangan pulau Raas boleh dikata masih asli, dan belum tersentuh program pariwisata Pemkab setempat. Padahal, kalau ‘dipoles’ boleh jadi tempat yang satu ini tak kalah dengan objek-objek wisata lain di Indonesia yang tergolong masih ‘perawan’. Wartawan Surabaya Post mecoba menggali keunikan pulau ini, dan ‘merekam’nya dalam tulisan berikut:Oleh Jaques Antonius Di tengah keheningan pagi, waktu menunjukkan pukul 03.00 pagi Saya bersama Tim bersiap-siap menempuh perjalanan wisata jauh menyeberangi lautan dan melintasi beberapa pulau menuju Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura.

Ini merupakan perjalanan saya yang pertama kali ke sana. Setelah persiapan selesai, pukul 04.00 saya bersama fotografer berangkat dari Kota Surabaya mengunakan kendaraan roda 2. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar  8 jam, 4 jam dari Surabaya-Sumenep dan 4 jam dari Pelabuhan Dungkek-Pelabuhan Ketupat, Pulau Raas.

Selama perjalanan dari Surabaya menuju Sumenep, Anda akan disuguhi pemandangan alam yang indah. Selain jalan yang naik-turun perbukitan, pohon-pohon yang rindang, hamparan tanah sawah yang luas juga terlihat. Pantai yang berwarna biru muda serta banyaknya kapal nelayan yang bersandar di tepi pantai. Menghirup udara pagi yang segar dengan pemandangan yang cantik membuat saya bersemangat selama perjalanan. 

Pukul 8 pagi, kami Tiba di Sumenep. Dari sini Anda bisa menggunakan 2 pelabuhan yang ada untuk menuju Pulau Raas yakni Pelabuhan Kalianget dan Pelabuhan Dungkek. Saya bersama Tim memilih lewat Pelabuhan Dungkek karena lebih dekat. Setelah di Pelabuhan Dungkek, Anda akan naik kapal 2 kali, pertama kapal kecil kemudian kapal penumpang tujuan Pulau Raas.
Kapal Penumpang dengan tujuan Pulau Raas hanya melayani 1 x pemberangkatan yakni sekitar pukul 09.00 pagi. begitu juga sebaliknya dari Pelabuhan Ketupat, P.Raas menuju Pelabuhan Dungkek,Sumenep. Saat itu kami berangkat pukul 09.30 dari Pelabuhan Dungkek karena beruntung Kapten Kapal tersebut sudah kami kenal.

Lama nya penyeberangan kapal sekitar 4 jam tidak terasa karena Anda akan melihat keindahan 4 warna air laut yang berbeda.Mulai dari warna lautan hijau, biru muda, biru tua dan warna hitam.Belum lagi banyak sekali ikan terbang, yang sebelumnya saya kira burung-burung kecil. Menurut Nahkoda Kapal kami kurang beruntung karena biasanya terdapat koloni Ikan Lumba-lumba yang diikuti oleh Ikan Paus.  Anda juga bisa tidur atau melihat pemandangan laut serta pulau-pulau yang tampak di area sekitar. Sebelum ke P.Raas, Anda melewati Pulau Sepudi yang letaknya diantara Pulau Madura dan Pulau Raas.
Deretan pulau di timur Pulau Madura bak gadis berbanjar menari ini disebut Kepulauan Kangean. Julukan tersebut karena barisan pulau yang paling besar adalah Kangean. Selain itu masih ada lagi Pulau Sapudi, Raas, Puteran, Genteng, Gili Iyang, dan Pulau Raja. Pemerintah Kabupaten Sumenep menyebut kawasan kepulauan tersebut sebagai objek wisata Island Resort.

Objek wisata itu menawarkan birunya laut yang jernih, lekuk pantai dan terumbu karang yang sudah mati menjadi batuan, serta kesunyian yang menenangkan. Semua itu bisa dinikmati dengan biaya relatif murah. Menjelajah kepulauan tersebut tidaklah sulit. Karena puluhan kapal angkutan penumpang bisa mengantarkan kaum pelancong ke sana setiap saat. Kapal dan perahu itu bisa kita dapatkan di Pelabuhan Kalianget, sekitar 12 kilometer arah timur Kota Sumenep.

Jangan dibayangkan perjalanan laut layaknya naik kapal besar dengan relatif tanpa goncangan, yang dihadapi adalah perahu nelayan yang akan berjuang melawan ketinggian ombak 2 hingga 4 meter dengan kecepatan angin 10 hingga 70 km/jam. Situasi semacam ini menjadikan kita harus senantiasa ‘cross check’ pada pihak BMG bila akan menyeberang ke Pulau Raas untuk memastikan kondisi cuaca.

Tiba di  pulau berpenghuni sekitar 15 ribu jiwa itu Anda lebih baik langsung bertemu dengan Kepala Desa atau Camat Raas untuk memberi salam serta memberi tahu maksud dan tujuan berkunjung ke Pulau Raas. Ini akan memberi Anda kemudahan untuk mendapatkan tumpangan tempat tinggal dan menunjuk seseorang untuk menemani anda selama menjelajahi pulau tersebut.Anda juga bisa meyisiri Pulau Pulau Raas dengan perahu milik nelayan secara Gratis.

Biaya Perjalanan
Bila naik motor dari Surabaya-Sumenep menghabiskan bensin/ BBM 8 liter atau setara Rp.36.000,00 lebih klopnya Rp.40.000,00.Dari Pelabuhan Dungkek naik perahu kecil ke perahu penumpang Rp.5.000/perorang termasuk motor. Sedangkan tarif perahu penumpang sebesar Rp.40.000,00/perorang termasuk motor.

Yang khas dari Pulau Raas:
Kucing Busop merupakan kucing ciri khas P.Raas bahkan,diklam oleh warga sekitar serta warga luar pulau merupakan Kucing Asli Indonesia. Kucing Raas ini mempunyai bentuk tubuh yang menyerupai leopard. Saat ini telah diketahui dua warna yang sering terdapat pada kucing raas, yaitu : buso dan kecubung. Buso adalah bahasa setempat untuk warna abu-abu (blue) seperti yang terdapat pada ras rusian blue atau british shorthair. Sedangkan kecubung adalah istilah setempat yang diberikan bagi kucing yang berwarna coklat.
Pulau Raas memiliki banyak jenis Teripang ada Teripang Gomet,Teripang Karo dan teripang Donggak.Untuk Teripang Gomet 1 kg nya bisa mencapai Rp.2,5 juta/kg.
Selain ikan laut yang besar dan melimpah,Rumput laut juga menjadi penghasilan warga sekitar
Kerajinan tangan ada yang berupa anyaman dari daun pandan ,pernak-pernik yang terbuat dari kerang,industri kecil hiasan kulit kerang dan pengawetan ikan.
 Hingga sekarang, sebagian wilayah di 200 desa lebih itu belum teraliri listrik dari PLN, bahkan di wilayah 60 desa lainnya sama sekali tidak ada aliran listrik. Untuk penerangan warga Pulau Raas masih menggunakan Diesel. Namun kedepannya Pemkab Sumenep berencana membangun Panel listrik yang memanfaatkan Energi Panas Matahari serta pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro atau energi air di Guluk Guluk. m26

sumber: Surabaya post

Tidak ada komentar: