Pemandangan pulau Raas boleh dikata masih asli, dan belum tersentuh program pariwisata Pemkab setempat. Padahal, kalau ‘dipoles’ boleh jadi tempat yang satu ini tak kalah dengan objek-objek wisata lain di Indonesia yang tergolong masih ‘perawan’. Wartawan Surabaya Post mecoba menggali keunikan pulau ini, dan ‘merekam’nya dalam tulisan berikut:Oleh Jaques Antonius Di tengah keheningan pagi, waktu menunjukkan pukul 03.00 pagi Saya bersama Tim bersiap-siap menempuh perjalanan wisata jauh menyeberangi lautan dan melintasi beberapa pulau menuju Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura.
Ini
merupakan perjalanan saya yang pertama kali ke sana. Setelah persiapan selesai,
pukul 04.00 saya bersama fotografer berangkat dari Kota Surabaya mengunakan
kendaraan roda 2. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 8 jam, 4 jam
dari Surabaya-Sumenep dan 4 jam dari Pelabuhan Dungkek-Pelabuhan Ketupat, Pulau
Raas.
Selama
perjalanan dari Surabaya menuju Sumenep, Anda akan disuguhi pemandangan alam
yang indah. Selain jalan yang naik-turun perbukitan, pohon-pohon yang rindang,
hamparan tanah sawah yang luas juga terlihat. Pantai yang berwarna biru muda
serta banyaknya kapal nelayan yang bersandar di tepi pantai. Menghirup udara
pagi yang segar dengan pemandangan yang cantik membuat saya bersemangat selama
perjalanan.
Pukul 8
pagi, kami Tiba di Sumenep. Dari sini Anda bisa menggunakan 2 pelabuhan yang
ada untuk menuju Pulau Raas yakni Pelabuhan Kalianget dan Pelabuhan Dungkek.
Saya bersama Tim memilih lewat Pelabuhan Dungkek karena lebih dekat. Setelah di
Pelabuhan Dungkek, Anda akan naik kapal 2 kali, pertama kapal kecil kemudian
kapal penumpang tujuan Pulau Raas.
Kapal
Penumpang dengan tujuan Pulau Raas hanya melayani 1 x pemberangkatan yakni
sekitar pukul 09.00 pagi. begitu juga sebaliknya dari Pelabuhan Ketupat, P.Raas
menuju Pelabuhan Dungkek,Sumenep. Saat itu kami berangkat pukul 09.30 dari
Pelabuhan Dungkek karena beruntung Kapten Kapal tersebut sudah kami kenal.
Lama nya
penyeberangan kapal sekitar 4 jam tidak terasa karena Anda akan melihat
keindahan 4 warna air laut yang berbeda.Mulai dari warna lautan hijau, biru
muda, biru tua dan warna hitam.Belum lagi banyak sekali ikan terbang, yang
sebelumnya saya kira burung-burung kecil. Menurut Nahkoda Kapal kami kurang
beruntung karena biasanya terdapat koloni Ikan Lumba-lumba yang diikuti oleh
Ikan Paus. Anda juga bisa tidur atau melihat pemandangan laut serta
pulau-pulau yang tampak di area sekitar. Sebelum ke P.Raas, Anda melewati Pulau
Sepudi yang letaknya diantara Pulau Madura dan Pulau Raas.
Deretan
pulau di timur Pulau Madura bak gadis berbanjar menari ini disebut Kepulauan
Kangean. Julukan tersebut karena barisan pulau yang paling besar adalah
Kangean. Selain itu masih ada lagi Pulau Sapudi, Raas, Puteran, Genteng, Gili
Iyang, dan Pulau Raja. Pemerintah Kabupaten Sumenep menyebut kawasan kepulauan
tersebut sebagai objek wisata Island Resort.
Objek wisata
itu menawarkan birunya laut yang jernih, lekuk pantai dan terumbu karang yang
sudah mati menjadi batuan, serta kesunyian yang menenangkan. Semua itu bisa
dinikmati dengan biaya relatif murah. Menjelajah kepulauan tersebut tidaklah
sulit. Karena puluhan kapal angkutan penumpang bisa mengantarkan kaum pelancong
ke sana setiap saat. Kapal dan perahu itu bisa kita dapatkan di Pelabuhan
Kalianget, sekitar 12 kilometer arah timur Kota Sumenep.
Jangan
dibayangkan perjalanan laut layaknya naik kapal besar dengan relatif tanpa
goncangan, yang dihadapi adalah perahu nelayan yang akan berjuang melawan
ketinggian ombak 2 hingga 4 meter dengan kecepatan angin 10 hingga 70 km/jam.
Situasi semacam ini menjadikan kita harus senantiasa ‘cross check’ pada pihak
BMG bila akan menyeberang ke Pulau Raas untuk memastikan kondisi cuaca.
Tiba di
pulau berpenghuni sekitar 15 ribu jiwa itu Anda lebih baik langsung
bertemu dengan Kepala Desa atau Camat Raas untuk memberi salam serta memberi
tahu maksud dan tujuan berkunjung ke Pulau Raas. Ini akan memberi Anda
kemudahan untuk mendapatkan tumpangan tempat tinggal dan menunjuk seseorang
untuk menemani anda selama menjelajahi pulau tersebut.Anda juga bisa meyisiri
Pulau Pulau Raas dengan perahu milik nelayan secara Gratis.
Biaya
Perjalanan
Bila naik
motor dari Surabaya-Sumenep menghabiskan bensin/ BBM 8 liter atau setara
Rp.36.000,00 lebih klopnya Rp.40.000,00.Dari Pelabuhan Dungkek naik perahu
kecil ke perahu penumpang Rp.5.000/perorang termasuk motor. Sedangkan tarif
perahu penumpang sebesar Rp.40.000,00/perorang termasuk motor.
Yang khas
dari Pulau Raas:
Kucing Busop
merupakan kucing ciri khas P.Raas bahkan,diklam oleh warga sekitar serta warga
luar pulau merupakan Kucing Asli Indonesia. Kucing Raas ini mempunyai bentuk
tubuh yang menyerupai leopard. Saat ini telah diketahui dua warna yang sering
terdapat pada kucing raas, yaitu : buso dan kecubung. Buso adalah bahasa
setempat untuk warna abu-abu (blue) seperti yang terdapat pada ras rusian blue
atau british shorthair. Sedangkan kecubung adalah istilah setempat yang
diberikan bagi kucing yang berwarna coklat.
Pulau Raas
memiliki banyak jenis Teripang ada Teripang Gomet,Teripang Karo dan teripang
Donggak.Untuk Teripang Gomet 1 kg nya bisa mencapai Rp.2,5 juta/kg.
Selain ikan
laut yang besar dan melimpah,Rumput laut juga menjadi penghasilan warga sekitar
Kerajinan tangan
ada yang berupa anyaman dari daun pandan ,pernak-pernik yang terbuat dari
kerang,industri kecil hiasan kulit kerang dan pengawetan ikan.
Hingga
sekarang, sebagian wilayah di 200 desa lebih itu belum teraliri listrik dari
PLN, bahkan di wilayah 60 desa lainnya sama sekali tidak ada aliran listrik.
Untuk penerangan warga Pulau Raas masih menggunakan Diesel. Namun kedepannya
Pemkab Sumenep berencana membangun Panel listrik yang memanfaatkan Energi Panas
Matahari serta pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro atau energi
air di Guluk Guluk. m26
sumber: Surabaya post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar